Yana Sari
you're the song that I won't stop playing you're the part I need repeating singin all over again like a refrain you're my refrain
Tuesday, 5 November 2013
MITOLOGI YUNANI
"Mitos asal-usul" atau "mitos penciptaan" melambangkan usaha untuk menguraikan alam semesta dan menjelaskan asal mula dunia supaya dapat dipahami oleh akal manusia.Versi yang paling banyak diterima pada saat ini, meskipun merupakan suatu kisah filosofis mengenai asal usul segala sesuatu, diceritakan oleh Hesiodos, dalam karyanya Theogonia. Dia mulai dengan Khaos, suatu entitas yang tak berbentuk dan msterius. Dari Khaos ini muncullah Gaia atau Gê (dewi bumi) serta beberapa makhluk dewata primer lainnya, di antaranya adalah Eros (Cinta), Tartaros (Perut bumi), Erebos (Kegelapan), dan Niks (Malam). Niks bercinta dengan Erebos dan melahirkan Aither (Langit atas) dan Hemera (Siang).Tanpa pasangan pria, Gaia melahirkan Uranus (dewa langit) dan Pontos (dewa laut). Uranus kemudian menjadi suami Gaia. Dari hubungan mereka, terlahirlah para Titan pertama, yang terdiri dari enam Titan pria, yaitu Koios, Krios, Kronos, Hiperion, Iapetos, dan Okeanos, serta enam Titan wanita, yaitu Mnemosine, Foibe, Rea, Theia, Themis, dand Tethis. Setelah Kronos lahir, Gaia dan Uranus memutuskan bahwa tidak ada Titan lagi yang boleh lahir. Anak-anak Gaia dan Uranus yang lahir kemudian adalah para Kiklops (raksasa bermata satu) dan Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus). Karena memiliki rupa yang mengerikan, para Kiklops dan Hekatonkheire dikurung oleh Uranus. Gaia marah atas tindakan Uranus dan mengajak para Titan untuk memberontak melawan Uranus. Kronos, anak Gaia yang "paling cerdik, muda, dan mengerikan". melaksanakan perintah Gaia dan dia pun memotong alat kelamin ayahnya sendiri. Setelah itu Kronos menjadi penguasa para dewa dengan Rea, yang merupakan kakak sekaligus istrinya, sebagai pasangannya, dan para Titan yang lain menjadi anak buahnya.melaksanakan perintah Gaia dan dia pun memotong alat kelamin ayahnya sendiri. Setelah itu Kronos menjadi penguasa para dewa dengan Rea, yang merupakan kakak sekaligus istrinya, sebagai pasangannya, dan para Titan yang lain menjadi anak buahnya.
Kisah mengenai konflik antara ayah dan anak kembali terulang ketika Kronos dikonfrontasi oleh putranya, Zeus. Ini bermula dari rasa takut ronos. Karena Kronos telah mengkhianati ayahnya, dia takut bahwa keturunannya akan melakukan hal yang sama. Jadi tiap kali Rea melahirkan, Kronos merebut bayinya dan menelannya. Rea marah atas tindakan suaminya dan memutuskan untuk melakukan suatu tipuan. Setelah melahirkan Zeus, Rea langsung menyembunyikannya dan memberikan batu yang terbungkus kain pada Kronos, yang langsung saja menelannya. Setelah dewasa, Zeus berhasil memperdaya Kronos untuk meminum suatu ramuan yang mengakibatkan Kronos memuntahkan semua anak-anak yang pernah ditelannya. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa. Pada akhirnya, dengan bantuan para Kiklops dan Hekatonkheire (yang dibebaskan oleh Zeus) serta melalui Titanomakhia (perang Titan) selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudarinya memperoleh kemenangan. Sementara itu Kronos dan para Titan pria, kecuali Atlas, dikurung di Tartaros. Atlas sendiri memperoleh hukuman khusus, yakni dia mesti memikul langit.
Wednesday, 29 May 2013
Tuesday, 30 April 2013
Sejarah Primason


Tuesday, 23 April 2013
KEHANCURAN KOTA POMPEI
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.
Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Para penduduk Pompeii, seperti mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 Februari 62 terjadi gempa bumi yang hebat yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar teluk itu dan khususnya terhadap Pompeii. Sebagian dari kerusakan itu masih belum diperbaiki ketika gunung berapi itu meletus .Namun, ini mungkin merupakan sebuah gempa tektonik daripada gempa yang disebabkan oleh meningkatnya magma yang terdapat di dalam gunung berapi
Sebuah gempa lainnya, yang lebih ringan, terjadi pada 64; peristiwa ini dicatat oleh Suetonius dalam biografinya tentang Nero, dalam De Vita Caesarum, dan oleh Tacitus dalam Buku XV dari Annales karena hal ini terjadi ketika Nero berada di Napoli dan tampil dalam sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya di sebuah panggung umum. Suetonius mencatat bahwa kaisar tidak memedulikan gempa itu dan terus bernyanyi hingga selesai lagunya, sementara Tacitus mencatat bahwa teater itu runtuh setelah orang-orang di dalamnya dievakuasi.
Penulis Plinius Muda menulis bahwa getaran bumi itu "tidaklah begitu menakutkan karena sering terjadi di Campania".
Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering . Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79, dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukimanlainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.
Laporan saksi mata satu-satunya yang bertahan dan dapat diandalkan tentang peristiwa ini dicatat oleh Plinius Muda dalam dua pucuk surat kepada sejarahwan Tacitus. Dari rumah pamannya di Misenum, sekitar 35 km dari gunung berapi itu, Plinius melihat sebuah gejala luar biasa yang terjadi di atas Gn. Vesuvius: sebuah awan gelap yang besar berbentuk seperti pohon pinus muncul dari mulut gunung itu. Setelah beberapa lama, awan itu dengan segera menuruni lereng-lereng gunung dan menutupi segala sesuatu di sekitarnya, termasuk laut yang di dekatnya.
"Awan" yang digambarkan oleh Plinius Muda itu kini dikenal sebagai aliran piroklastik, yaitu awan gas yang sangat panas, debu, dan batu-batu yang meletus dari sebuah vulkano. Plinius mengatakan bahwa beberapa gempa bumi terasa pada saat letusan itu dan diikuti oleh getaran bumi yang dahsyat. Ia juga mencatat bahwa debu juga jatuh dalam bentuk lapisan-lapisan yang sangat tebal dan desa tempat ia berada harus dievakuasi. Laut pun tersedot dan didorong mundur oleh suatu "gempa bumi", sebuah gejala yang disebut oleh para geologiwan modern sebagai tsunami.
Gambarannya lalu beralih kepada fakta bahwa matahari tertutup oleh letusan itu dan siang hari menjadi gelap gulita. Pamannya, Plinius Tua mengambil beberapa kapal untuk meneliti gejala ini dan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di kaki gunung itu. Karena tidak dapat mendarat dekat vulkano itu karena angin yang tidak menguntungkan dan debu yang dihasilkan letusan itu, Plinius Tua melanjutkan perjalanan ke Stabiae sekitar 4,5 km dari Pompei. Ia meninggal di sana keesokan harinya. Dalam suratnya yang pertama kepada Tacitus, kemenakannya menduga bahwa ini disebabkan karena pamannya menghirup gas beracun. Namun Stabiae 16 km jauhnya dari tempat kejadian dan rekan-rekannya tampaknya tidak terpengaruh oleh hirupan udara itu, dan karena itu kemungkinan sekali kematiannya disebabkan karena Plinius yang gemuk itu meninggal karena stroke atau serangan jantung
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah sebuah upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia diangkat menjadi raja Spanyol. Giuseppe Fiorelli mengambil tanggung jawab ekskavasi pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna
Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahwa Fontana menemukan beberapa fresko erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.
Forum (bangunan untuk keperluan sosial), pemandian, beberapa rumah/gedung dan sejumlah villa telah dapat diselamatkan dengan baik. Sebuah hotel (dengan luas 1000 meter persegi) ditemukan dekat dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan "Grand Hotel Murecine".
Fakta menyatakan bahwa Pompeii merupakan satu-satunya situs kota kuno di mana keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa memerlukan modifikasi atau penambahan. Kota ini tidak dibagi sesuai dengan pola-pola kota Romawi pada umumnya dikarenakan permukaan tanah yang tidak datar (kota ini berada di kaki gunung). Namun jalan-jalan di kota ini dibuat lurus dan berpola pada tradisi murni Romawi kuno, permukaan jalan terdiri dari batu-batu poligon dan memiliki bangunan-bangunan rumah dan toko-toko di kedua sisi jalan, mengikuti decumanus dan cardusnya. Decumanus adalah jalan-jalan yang merentang dari timur ke barat, sementara cardus merentang dari utara ke selatan.







Tuesday, 9 April 2013
Menguak Misteri Para Penyihir
Witchcraft alias sihir, dalam beragam sumber sejarah, antropologi,
agama dan konteks mitologi, memiliki artian penggunaan kekuatan
supranatural atau magis, seringkali bertujuan untuk melukai. Dan witch
alias penyihir adalah praktisinya. Kepercayaan akan ilmu sihir dan
para praktisinya juga mencuat kuat dalam sejarah Eropa di abad 14
sampai 18, dimana penggunaan ilmu sihir dianggap sebagai aksi
pemberontakan terhadap agama Kristen. Kepercayaan dalam penggunaan
ilmu sihir menghasilkan witch-hunts (berarti perburuan penyihir) yang
tercatat dalam sejarah beberapa negara. Sub-Sahara Africa sampai saat
ini masih memercayai keberadaan praktek ilmu sihir; salah satunya
dalam budaya Bantu.
Definition of Witchcraft
Terdapat artian khusus mengenai definisi witchcraft. Witch (penyihir)
sebagai praktisi dari witchcraft, berbeda dari seorang sorcerer.
Seorang witch biasanya memerlukan alat-alat bantu untuk mempraktekkan
ilmu sihirnya. Jadi seseorang dapat menjadi penyihir tanpa harus
memiliki bakat alam, atau dengan kata lain sihir dapat dipelajari.
E.E. Evans-Pritchard adalah pelopor penelitian mengenai definisi
witchcraft dan witch. Menurutnya, seseorang dapat saja tidak sadar
dirinya telah menjadi penyihir atau seseorang dapat menjadi penyihir
atas tuduhan kelompok masyarakat di sekitarnya. Eva Pocs
mengidentifikasi tiga jenis penyihir dalam kepercayaan populer:
Neighborhood witch atau social witch: penyihir yang mengutuk
sekelompok masyarakat dengan dasar dorongan konflik tertentu.
Magical atau sorcerer witch: penyihir yang memiliki kekuatan
menyembuhkan, menaikkan keberuntungan seseorang atau kelompok
masyarakat.
Supernatural atau night witch: penyihir yang dapat berkomunikasi atau
melihat penampakan iblis, baik secara visi atau dalam mimpi.
Praktek ilmu sihir pada umumnya bertujuan untuk mempengaruhi pikiran
atau tubuh seseorang sehingga orang tersebut melakukan hal-hal di luar
kesadarannya. Konsep tersebut banyak tercatat dalam banyak catatan
sejarah, diantaranya Mesir dan Babilonia, dimana sihir dipercaya
memiliki kekuatan merasuki pikiran dan tubuh sampai menimbulkan
penyakit, nasib buruk, impotensi, kematian tiba-tiba, dan lain-lain.
Penyihir yang menggunakan sihir untuk kebaikan, seperti menyembuhkan
penyakit atau menangkal guna-guna, dijuluki penyihir putih atau white
witches. Necromancy adalah praktek sihir memanggil arwah dari
orang-orang yang sudah mati dengan tujuan mendapatkan petunjuk.
Necromancy juga memiliki artian sihir yang dapat membangkitkan orang
mati dengan tujuan menyakiti orang yang masih hidup atau mencuri
sesuatu.
Witch-Hunt
Witch hunt, atau perburuan penyihir, adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan aksi pencarian penyihir atau bukti-bukti
keberadaan penggunaan guna-guna. Perburuan penyihir seringkali
melibatkan histeria massa. Sejarah mencatat terdapat beberapa negara
yang melegalkan perburuan penyihir sampai tahap eksekusi mati. Masa
perburuan penyihir yang paling terkenal terjadi di Eropa dan Amerika
Utara, di era awal moderninasai, sekira 1480 sampai 1700. Masa antara
era Reformasi dan Perang Tiga Puluh Tahun tersebut mencatat terjadinya
40.000 sampai 100.000 eksekusi. Ekseskusi penyihir terakhir tercatat
di Eropa pada abad 18. Di Kingdom of Great Britain, terdapat
undang-undang mengenai perburuan penyihir serta hukuman yang
dijatuhkan pada orang yang terbukti menggunakan ilmu sihir.
Undang-undang tersebut tercatat dalam Witchraft of Act of 1735.
Negara-negara lain yang pernah memiliki undang-undang mengenai
perburuan penyihir adalah Jerman, Sub-Saharan Africa, India, dan Papua
New Gueinea. Perundang-undangan legal melawan perburuan penyihir masih
ditemukan di Saudi Arabia dan Kamerun.
The Malleus Maleficarum adalah catatan perburuan penyihir, atau dapat
dikatakan sebagai petunjuk manual cara menghadapi penyihir, yang
banyak digunakan oleh penganut Katolik dan Protestan semasa
witch-hunt. Catatan tersebut memaparkan cara bagaimana
mengidentifikasi seseorang sebagai penyihir, apa yang membuat seorang
wanita lebih berpotensi menjadi penyihir daripada pria, bagaimana
menjatuhkan penyihir dalam persidangan, sampai bagaimana caranya
menghukum penyihir.
Trivia
Wicther adalah julukan untuk para penyihir dalam mitologi Slavic.
Salah seorang yang paling terkenal adalah Geralt of Rivia, karakter
utama dari game The Witcher.
Bayonetta, salah satu karakter utama dalam Bayonetta, adalah seorang
Umbra Witch yang memiliki kemampuan dalam bullet art.
Dalam seri Castelvania, klan Belnades terkenal sebagai witch yang
memiliki kemampuan untuk mengendalikan elemen.
Dalam Anime Fairy Tail, juga diceritakan terdapat sekelompok penyihir
yang bersatu dan membuat guild, dan Dragon Slayer adalah pemilik sihir
kuno.
Pengadilan penyihir Desa Salem pernah terjadi di wilayah kolonial Massachusetts antara tahun 1692 dan 1693. Lebih dari 200 orang dituduh mempraktekkan ilmu sihir beraliran hitam, dan sekitar 20 orang dieksekusi.
Arthur Miller pernah membawa kisah drama Crucible tahun 1953, yang menggunakan pengadilan sebagai sebuah alegori paranoia McCarthyisme. Banyak hipotesis menjelaskan perilaku aneh yang terjadi di Salem pada tahun 1692.

Istana Windsor
Istana Windsor adalah istana abad pertengahan dan kediaman resmi Kerajaan Britania Raya di Windsor, Berkshire, Inggris.
Istana ini terkenal karena asosiasi jangka panjangnya dengan keluarga
kerajaan Inggris dan juga karena arsitekturnya yang megah. Istana
aslinya dibangun setelah invasi Norman oleh William sang Penakluk. Pada masa pemerintahan Henry I, istana ini mulai digunakan sebagai kediaman resmi bagi keluarga kerajaan Inggris, dan menjadi istana terlama yang dihuni di Eropa. Arsitektur kastil yang megah, digambarkan oleh sejarawan seni Hugh Roberts sebagai "arsitektur luar biasa dan tak tertandingi di Eropa".[1] Bangunan istana meliputi Kapel St George,
yang dibangun pada abad ke-15. Lebih dari lima ratus orang tinggal dan
bekerja di Windsor, sehingga menjadikannya sebagai istana kuno yang
dihuni terbesar di dunia.[2]
Pada awalnya istana ini dirancang untuk melindungi dominasi Norman dari sekitar pinggiran kota London, dan untuk mengawasi bagian strategis penting dari Sungai Thames. Secara bertahap, struktur bangunan kemudian diganti dengan benteng batu, dan benteng ini bertahan selama pengepungan berkepanjangan dalam Perang Baron Pertama pada awal abad ke-13. Henry III kemudian membangun istana mewah di dalam kastil selama abad pertengahan, dan Edward III selanjutnya mengembangkan kembali istana menjadi lebih megah, bahkan pembangunannya saat itu disebut sebagai "proyek bangunan yang paling mahal pada Abad Pertengahan di seluruh Inggris".[3] Selama periode Tudor, Henry VIII dan Elizabeth I meningkatkan penggunaan kastil sebagai istana resmi kerajaan dan pusat hiburan diplomatik
Istana Windsor berhasil selamat dari periode yang penuh gejolak selama Perang Saudara Inggris, di mana benteng ini digunakan sebagai markas militer bagi pasukan Parlemen dan penjara bagi Charles I. Selama era Restorasi, Charles II menata kembali Istana Windsor dengan bantuan dari arsitek Hugh May, menciptakan satu kompleks bangunan megah, dan interior Barok, yang masih tetap berdiri hingga saat ini. Setelah ditelantarkan selama abad ke-18, George III dan George IV merenovasi dan membangun kembali istana Charles II dengan biaya besar-besaran, menghasilkan desain yang saat ini menjadi apartemen Negara yang bergaya Rococo, Gotik dan Barok. Ratu Victoria membuat perubahan kecil di istana dengan menjadikannya sebagai pusat hiburan kerajaan selama masa pemerintahannya. Istana Windsor digunakan sebagai tempat berlindung bagi keluarga kerajaan saat berlangsungnya pengeboman Jerman Nazi terhadap London dalam Perang Dunia Kedua dan selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1992. Saat ini, Istana Windsor menjadi atraksi wisata yang populer di Inggris, tempat untuk menjamu kunjungan kenegaraan, dan tempat berakhir pekan yang disukai oleh Ratu
Pada awalnya istana ini dirancang untuk melindungi dominasi Norman dari sekitar pinggiran kota London, dan untuk mengawasi bagian strategis penting dari Sungai Thames. Secara bertahap, struktur bangunan kemudian diganti dengan benteng batu, dan benteng ini bertahan selama pengepungan berkepanjangan dalam Perang Baron Pertama pada awal abad ke-13. Henry III kemudian membangun istana mewah di dalam kastil selama abad pertengahan, dan Edward III selanjutnya mengembangkan kembali istana menjadi lebih megah, bahkan pembangunannya saat itu disebut sebagai "proyek bangunan yang paling mahal pada Abad Pertengahan di seluruh Inggris".[3] Selama periode Tudor, Henry VIII dan Elizabeth I meningkatkan penggunaan kastil sebagai istana resmi kerajaan dan pusat hiburan diplomatik
Istana Windsor berhasil selamat dari periode yang penuh gejolak selama Perang Saudara Inggris, di mana benteng ini digunakan sebagai markas militer bagi pasukan Parlemen dan penjara bagi Charles I. Selama era Restorasi, Charles II menata kembali Istana Windsor dengan bantuan dari arsitek Hugh May, menciptakan satu kompleks bangunan megah, dan interior Barok, yang masih tetap berdiri hingga saat ini. Setelah ditelantarkan selama abad ke-18, George III dan George IV merenovasi dan membangun kembali istana Charles II dengan biaya besar-besaran, menghasilkan desain yang saat ini menjadi apartemen Negara yang bergaya Rococo, Gotik dan Barok. Ratu Victoria membuat perubahan kecil di istana dengan menjadikannya sebagai pusat hiburan kerajaan selama masa pemerintahannya. Istana Windsor digunakan sebagai tempat berlindung bagi keluarga kerajaan saat berlangsungnya pengeboman Jerman Nazi terhadap London dalam Perang Dunia Kedua dan selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1992. Saat ini, Istana Windsor menjadi atraksi wisata yang populer di Inggris, tempat untuk menjamu kunjungan kenegaraan, dan tempat berakhir pekan yang disukai oleh Ratu
Subscribe to:
Posts (Atom)